peristiwa melahirkan terjadi setiap hari sehingga banyak orang menganggap nya tidak lagi sebagai sebuah keistimewaan tapi hanya di anggap sebuah ritual biasa. tapi tahukah jumlah angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih sangat tinggi. Survey Demografi dan kesehatan 2012 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan 359 orang per 100.000 kelahiran, jauh lebih tinggi di banding tahun 2007 yang cuma 228 orang per 100.000 kelahiran.
sebuah fakta miris yang makin menguatkan bahwa proses melahirkan ada sosok mulia yang berjuang di antara hidup dan mati demi kehadiran si buah hati IBUNDA Nama nya.
dan tak berhenti sampai di situ ketika kelak anak yang di lahirkan nya lapar dan dahaga tangan ibu yang lembut menyuapi dan memberi minum. ketika sang buah jiwa riang gembira tangan ibu yang tengadah syukur memeluk erat dan dengan deraian air mata bahagia. takala sang anak terisak apalagi mengeluarkan tangis tangan ibu lah yang hangat sesegera mungkin mengusap air mata. saat anak mandi tangan ibu yang mengguyurkan air keseluruh tubuh,membersihkan segala kotoran di tubuh sang anak.ketika anak di terpa masalah dan musibah tangan ibulah yang membelai dan mengusap punggung seraya berkata "Bersabar anakku tersayang".
Namun ketika ibu sudah renta dan diterpa rasa lapar kerap tiada tangan dari anaknya yang menyuapi dengan tangan bergetar ibu suapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linanangan air mata. saat bunda di dera sakit dimana tangan anak yang bunda harapkan dapat merawat nya dan menutupi tubuh nya dengan selimut kehangatan. takkala ibu berpulang nyawa terbang kembali ke pemiliknya dan zenajah nya hendak di mandikan dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk memandikan zenajah nya terakhir kali seperti saat ia memandikan sang anak di waktu kecil.
Sentuhan tangan ibu yang mengantarkan kita ke dunia yang bisa membawa kita masuk ke surga kerap kali kita lupa membalas nya meski ia tidak pernah meminta.
teringan penggalan puisi pendek Rini Intama :
"Lupa pada Warna Senja yang sebentar lagi turun
"Lupa pada Warna Senja yang sebentar lagi turun
Suara ibu memanggilku hingga suara serak berdahak
lamat menghilang dalam pekat awan yang menghilang
lamat menghilang dalam pekat awan yang menghilang
Secangkir air mata panas Tumpah menyiram hatiku
Malam kutanya di mana Ibu ?
Ayah berbisik, Sudah di Surga Sore tadi nak.."
Sebelum
itu terjadi karena itu pasti terjadi, Sudahkah kamu menyapa ibumu malam
ini; Sosok yang Melahirkan mu atau mencium keningnya dan mendoakan nya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar