18 Feb 2017

JERSEY MARTAPURA FC DAN DAYA MAGIS BAGI TIM

Jersey, untuk penggemar sepakbola kata “jersey” mungkin sudah tak terasa asing di telinga, karena jersey merupakan suatu ciri dan kebangaan serta bukti bahwa penggila bola tersebut “memuja” dan mendukung klub kesayangannya. Tulisan ini sendiri terinspirasi dari penglihatan saya serta obrolan di antara kawan-kawan saya tentang “Wabah” jersey sebagai “mazhab” baru berpakaian (khususnya di kalangan kaum remaja). Ini terkait dengan bagaimana sepakbola di negeri kita seakan sudah menjadi olahraga ”primer” (walaupun timnas dan organisasi sepakbola kita masih stagnan), namun peran media dalam menyiarkan pertandingan dari liga kelas dunia menjadi “berkah” bagi fans sepakbola yang menyaksikan tayangan tersebut.
Seperti yang dijalskan sekilas pada paraghraph di atas jika “Jersey” biasa diartikan sebagai seragam/ kostum dari sebuah klub dan tim nasional sepakbola. Dalam sepakbola jersey merupakan salah satu syarat wajib dalam olahraga ini sebagai pertanda sebuah klub. Jersey sendiri biasanya dikaitkan dengan sejarah atau filosofi sebuah tim sepakbola, Kita ambil contoh jersey AC Milan yang mempunyai filosofi I Rossoneri (Merah-hitam) . Herbert Kilpin pernah berujar “ Warna Kami akan merah, seperti setan dan Hitam, yang menebar ketakutan pada lawan-lawan kami” secara ringkas bisa diartikan jika warna Merah-Hitam pada jersey AC Milan adalah “Setan yang menakutkan” tentu filosofi bukan berarti AC Milan sebuah klub pemuja “Satanic” (pemuja setan) namun lebihsebagai “identitas” untuk menjatuhkan mental lawan yang menghadapi mereka.Dari ringkasan diatas bisa kita lihat bahwa warna jersey sebenarnya amat terkait dengan kesan (image) yang ingin yang di tunjukkan oleh suatu tim sepakbola.
Selain sebagai identitas sebuah klub sepakbola jersey juga di gunakan oleh klub sebagai "Baliho" untuk memampang sponsor yang menopang mereka di kompetisi.
Kini jersey bukan lagi hanya sekedar seragam yang menutupi tubuh pemain, jersey juga bukan lagi hanya sekedar warna yang digunakan untuk membedakan satu klub sepakbola dengan klub yang lain. Di Era ini jersey sudah menjadi symbol kemakmuran sebuah. Bisa kita lihat mana tim elit & Tim medioker dengan melihat sponsor yang terpampang di jersey mereka.

Bagaimana dengan jersey klub klub di indonesia??? Beberapa tahun kebelakang pasca era Liga Indonesia(LIGINA) Semua klub di indonesia seolah berlomba lomba mendesain jersey mereka semenarik mungkin bahkan ada beberapa klub yang mengadakan lomba desain jersey mereka.

Membicarakan jersey tim lokal menarik untuk kita Ulas jersey tim Dari kalimantan Selatan yaitu Martapura FC yang Mengangkat Tema Kearifan Budaya di jersey tim yang di Gunakan di Turnamen Piala Presiden 2015 dan Kompetisi ISC B 2016.
Tengoklah jersey yang di gunakan Martapura FC penuh dengan makna-makna budaya lokal yang penuh kearifan dan inspirasi.
Jersey yang dipakai oleh pemain Martapura FC kali ini disisipi dengan motif sasirangan, baik di jersey home maupun away.

Pertama kita lihat dari makna warna yang menghiasi jersey Martapura FC, warna Merah melambangkan kesan energi, kekuatan, keberanian, simbol dari api, pencapaian tujuan, perjuangan, kecepatan. Warna ini dapat menyampaikan tema yang menunjukkan keberanian seseorang. energi, olahraga dan permainan

Sementara warna Putih,menunjukkan kedamaian, spiritualitas, kesucian, kesederhanaan, kesempurnaan, persatuan. Warna putih untuk menampilkan atau menekankan warna lain serta memberi kesan kesolidan.

Sedangkan warna Hitam, melambangkan perlindungan, pengusiran sesuatu yang negatif, mengikat, kekuatan, formalitas, misteri. Sehingga warna hitam menambahkan kesan tegas akan sebuah kekuatan dan kekompakan tim.

Sementara motif sasirangan yang ada di jersey memberikan kesan pertama dengan maskot Macan Gaib yang dimiliki oleh Martapura FC. Motif ini juga merupakan perpaduan motif Sasirangan Naga Balimbur danDaun Jeruruju yang mempunyai makna kuat, pemimpin, ceria, gembira, dan penolak unsur negatif.

Diharapkan menjadi semangat juang pantang menyerah terhadap lawan, tak kenal takut laksana karang yang tak pernah pilih lawan. Tak surut semangat walau laut tidak pasang. Semangat berjuang sampai akhir.
http://www.martapurafc.com/2015/09/jersey-martapura-fc-penuh-makna.html?m=1
http://banjarmasin.tribunnews.com/2015/04/21/tolak-bala-di-kostum-baru-mfc

Semoga dengan di sisipkan nya Motif sasirangan di jirah Martapura FC dapat mengangkat budaya banua di tingkat Nasional.

MARTAPURA FC THE REAL BANUA

MEMDEDIKASIKAN NO 12 UNTUK SUPORTER

Mempensiunkan nomor punggung untuk sang legenda memanglah sering terjadi dalam sepakbola. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada seorang pemain yang telah memberikan dampak besar bagi klub.

Nomor punggung itu pun menjadi keramat. Yang artinya, tidak boleh ada pemain lain yang menggunakan nomor punggung tersebut setelah si pemain pindah atau pun pensiun dari klub.

Seperti halnya nomor 10 di klub Napoli yang dipensiunkan untuk Diego Maradona atau nomor punggung 6 dan 3 di AC Milan untuk sang legenda Franco Baresi dan Paolo Maldini.

Di Indonesia sendiri ada beberapa klub yang memensiunkan nomor punggung untuk legendanya. Sebut saja nomor 19 di Persebaya Surabaya sebagai bentuk penghormatan kepada Eri Irianto yang meninggal dunia pada tahun 2000. 

Bukan hanya pemain yang pernah berjasa, suporter bisa saja punya hak untuk dikeramatkan. Dan nomor yang diharamkan untuk dipakai adalah nomor milik kiper cadangan: 12. Nomor ini sudah diakuisisi suporter karena mereka kerap dianalogikan sebagai pemain ke-12 dalam sebuah pertandingan.

Klub-klub di Eropa seperti Bayern Muenchen dan Lazio sudah mengeramatkan nomor 12 ini. Di sepakbola Asia, hal semacam itu juga sudah mulai dilakukan. Bahkan di Liga Jepang hampir seluruh klub profesional memensiunkan nomor 12 untuk para suporternya.

Lalu bagaimana di Indonesia? Martapura FC sepertinya menjadi salah satu klub yang mempensiunkan nomor 12-nya untuk suporter mereka. Pada tahun 2014, nomor itu resmi diberikan oleh Menejemen Laskar Sultan Adam kepada Monster & Lady monster(Sebutan untuk Suporter Martapura FC). http://banjarmasin.tribunnews.com/2014/04/05/pemain-mfc-dilarang-pakai-nomor-12

Martapura FC memang bukan yang pertama atau satu satunya klub di indonesia yang memberikan no 12 untuk suporter. Tapi yang patut di apresiasi dari menejeman laskar sultan Adam Memberikan sebuah penghargaan untuk suporter. kehadiran pemain ke-12 di stadion adalah elemen penting dalam sebuah pertandingan sepakbola.

Bangga menjadi bagian Keluarga Besar Martapura FC, Jadilah suporter yg berguna bagi tim kesayangan anda :) Forza Martapura FC!!!