14 Des 2016

KUTUKAN SEMIFINAL MASIH HANTUI MARTAPURA FC

JEPARA - Martapura Fc lagi lagi harus tertunduk lesu usai dibungkam oleh PSCS Cilacap dengan skor 1-2. Kekalahan tersebut membuat laju Martapura Fc terhenti di babak semifinal Turnamen ISC B Kutukan semifinal di turnamen besar untuk Martapura Fc tampaknya terus berlanjut.
Bertanding di Stadion Bumi kartini jepara Rabu malam(14/12/2016) martapura fc harus mengakui keunggulan Tim pscs cilacap walaupun sempat unggul 1-0 di babak harus kecolongan gol di akhir babak 2 dan pertandingan pun harus di lanjutkan dalam babak perpanjangan waktu. Lagi lagi martapura fc kecolangan gol dan harus merelakan tiket final kepada pscs cilacap.
Kekalahan ini juga semakin menegaskan, kutukan semifinal masih membayangi kubu tim Laskar Sultan Adam. Kekalahan dari Pscs memperpanjang rekor buruk Martapura fc di babak semifinal turnamen besar. Pasukan Frans sinatra ini  telah menelan tiga kekalahan semifinal terakhir mereka.

Tapi secara keseluruhan perjalan tim martapura fc sudah cukup menjanjikan untuk kompetisi divisi utama musim depan, dengan deretan pemain muda yang haus akan kemenangan.
Penampilan di Turnamen ISC B 2016 ini. Dan itu yang harus dijadikan pijakan untuk melakukan perbaikan. Kita memang terjatuh. Tetapi, yang paling penting bukanlah meratapi kejatuhan itu. Terpenting adalah bagaimana kita bangkit untuk bisa lebih baik di Kompetisi Divisi Utama musim depan. Dan untuk bisa bangkit dari kejatuhan, tentu kita harus belajar dari kesalahan. Belajar mengoreksi semua kekeliruan yang menjadi penyebab kegagalan. Dengan belajar dari kesalahan, diharapkan hasilnya lebih baik. Apa saja yang harus dilakukan.

Saatnya kita move on. Mari mempersiapkan tim lebih terencana dan matang untuk persiapan tampil di Kompetisi Divisi Utama Musim Depan. Persiapan matang bukan hanya soal menyatukan tim dalam waktu lama. Bukan pula soal menggelar pertandingan uji coba yang cukup. Tetapi juga memantau bakat-bakat muda yang belum terpantau di Banua ini. Filosofi blusukan ke daerah-daerah demi mencari “Intan intan yang belum dipoles”, perlu kembali dilakukan.  

Mental tanding dan kegembiraan bermain inilah yang perlu untuk ditanamkan sejak dini kepada skuad muda yang akan tampil di kompetisi divisi utama berikutnya. Bahwa, sebuah pertandingan itu hanya punya kemungkinan: kalah atau menang. Tetapi yang terpenting adalah ikhtiar keras dan mental yang benar untuk melakoninya.
Tim Martapura Fc memang terjatuh di Jepara.Tetapi, selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali. Selalu ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Selalu ada cara untuk meraih hasil yang lebih baik. Why do we fall? So we can learn to pick ourselves up.

Come On Laskar Sultan Adam ku

10 Des 2016

SEMIFINAL KALI KEDUA MARTAPURA FC

Sabtu Malam 10 Desember 2016 yang indah bagi jutaan Masyarakat Kabupaten Banjar. Malam yang penuh dengan senyum dan kegembiraan bagi Syaifullah Nazar dan kawan-kawan, para Punggawa Tim Laskar Sultan Adam. Di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara Menjadi Saksi Tim Martapura Fc Merebut Satu jatah tiket Semifinal ISC B Mengulangi kesuksesan Musim Lalu yg mampu menembus Semifinal Divisi Utama 2014.

Jalan nya pertandingan antara Martapura Fc vs Persekap pasuruan di babak 8 besar cukup menarik walaupun martapura Fc sempat tertinggal di menit menit awal hingga akhirnya mampu membalikkan keadaan menjadi 3 - 1.
Namun fakta yang terjadi Martapura Fc tetap bermain fight untuk menang. Laskar Sultan Adam ini memang bermental juara dan tetap bermain ngotot walaupun sempat tertinggal gol di menit awal. Mereka selalu menjaga kehormatan Martapura Fc untuk tidak kalah. Mental seperti ini yang patut diteladani dalam Tim.

Grafik Martapura Fc Naik
Pada dua kali ujicoba sebelum persiapan menuju babak 8besar ada kenaikan grafik performa Tim yang menggembirakan. Sampai akhirnya menang atas persekap di babak 8 besar adalah kebahagiaan ribuan penggemar Martapura Fc yang sudah sangat haus akan kemenangan. Dahaga akan prestasi sudah lama sekali sehingga kemenangan ini rasanya sudah seperti juara padahal baru saja menginjak ke babak semi final

Masih Banyak Pekerjaan Rumah Untuk Bos Frans Sinatra Huwae 
Kemenangan atas Persekap sangat mengesankan karena meloloskan Martapura Fc ke semifinal untuk yang ke 2 kalinya.
Skuat Martapura Fc  masih menyisakan kelemahan mendasar terutama lini pertahanan. Gol Persekap pada menit awal tidak akan terjadi jika komunikasi pemain belakang berjalan baik. Hampir tidak ada satupun pemain belakang kita yang bisa mengantisipasi umpan panjang Pemain Persekap yang berhasil memberikan umpan cantik di mulut gawang Martapura Fc.

Clearence Ball pemain belakang kita tidak akurat ada kesan asal buang bola karena panik mendapat serangan dari Persekap. Lini tengah Martapura Fc sudah cukup solid namun masih bisa ditingkatkan terutama Marchel yang sering kedodoran membendung para midfielder Lawan.

Mustaqim Ohorella layak dinobatkan sebagai Man of The Match karena sepanjang pertandingan ini sayap lincah Laskar Sultan Adam ini begitu dominan bergerak tak kenal lelah. Gol Uko wahyu dari umpan lambung Mustaqim ohorella untuk menyamakan kedudukan adalah titik balik Tim Laskar Sultan Adam sehingga termotivasi untuk menang.

Secara keseluruhan Tim Laskar Sultan Adam sudah berbuat yang terbaik dan tetap harus berbenah terutama organisasi dan skema serta kerja sama tim yang masih belum tertata dengan baik.
Masih ada waktu beberapa hari sebelum meladeni PSCS Cilacap dalam laga babak semi final. Stadion yang digunqkan kemungkinan masih di Gelora Bumi Kartini Jepara.

Laskar Sultan Adam ku selamat berbenah. Jangan cepat puas hanya sampai semi final. Raihlah final yang Pertama dan juaralah untuk pertama kali merebut Piala ISC B 2016. Mungkinkah? 

Martapura 10 Desember 2016

6 Jul 2016

Saling Maaf Memaafkan

Saling memaafkanLah satu sama lain karena memberikan maaf merupakan ajaran islam yang sangat mulia. Termasuk kebaikan hati yang dapat menghindarkan diri dari permusuhan dan dendam yang tidak pernah padam.
ingatlah akan Firman Allah SWT;

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. (Asy-Syura: 40)

Maka barang siapa memaafkan dengan baik maka pahalanya adalah menjadi tanggungan Allah,sungguh ia tidak menyukai orang orang yang dzalim, Memaafkan adalah puncak kemuliaan hati orang yang di sakiti dan orang yang di Dzalimi. Dan jangan lupa cium kaki tangan kedua orang tua mu dan minta ridho nya, karena sabda Rasul ridho Allah tergantung ridho orang tua mu, dan jangan lupa doa kan mereka kalau sudah berpulang.

Martapura 1 Syawal 1437 Hijriah
Happy Eid Mubarak

MENGANTAR PULANG BULAN RAMADHAN

Sudah 30 hari berlalu bulan Ramadhan ini dan beranjak ke bulan syawal, tapi sering kali Ramadhan ini ku tinggal sendirian, walau sering di katakan bulan istimewa pembawa berkah namun perlakuan ku tak sungguh luar biasa, oleh oleh mu nyaris tak ku sentuh.
Al Qur'an hanya di baca sekilas kalah dengan update status Smartphone dan tontonan tv.
Sholat tak lebih khusyu kalah bersaing dengan ingatan akan lebaran.
Tak banyak ku meminta ampunan karena sibuk menumpuk harta demi THR dan pakaian baru.
Malam dan siang mu tak banyak ku berbuat kebajikan kalah bersaing dengan bisnis yang panen di bulan ramadhan.
Tak pula banyak ku bersedekah karena takut tak cukup buat mudik ramadhan.
Ramadhan ini seperti tamu yang tak di harapkan hingga seolah olah tak menyesal untuk di tinggalkan, padahal bulan mu datang dengan kemuliaan sehingga tidak pulang dengan kesia sia'an.
Seharusnya aku menyesal telah menelantarkan bulan Ramadhan karena bulan Ramadhan pulang belum tentu kembali,semoga aku sadar karena umurku hanyalah cerita singkat yang kelak akan di pertanggung jawabkan dengan panjang.

Bumi Allah 1 Syawal 1437 H
Robbana yaa Allah pertemukan lagi aku dengan Ramadhan Mu yang mencitai ku dan sangat aku cintai. Bulan yang Memberikan malam 1000 bulan. Ramadhan Ya Allah Ramadhan ya Karim.

16 Mei 2016

AKADEMI SEPAKBOLA MARTAPURA FC ? KAMI YAKIN BISA...

Cuaca Minggu Sore tadi yang Gerimis membasahi kota Martapura dan Sekitarnya tidak mengurungkan niat saya untuk sekedar bersepeda mengitari sudut kota sambil menikmati suasana sore akhir pekan. Ketika melewati sebuah tanah lapang saya melihat beberapa anak anak remaja yang sedang bermain bola. Pemandangan itu pun menyita perhatian saya untuk menepi sambil memperhatikan Mereka bermain bola. Lapangan bola yang tidak seperti lapangan bola karena ukuran panjang dan lebar nya tidak standar, biasa lah seperti lapangan lapangan di perkampungan, Rumput yang kering kerontang di saat panas, maupun becek ketika musim hujan, tapi lapangan bola kampung ini tidak pernah sepi. Selalu saja ada yang menenteng sepatu bola di pinggir lapangan, kemudian mengenakannya. Lalu tak lama dia sudah terlihat mengutak-atik bola bersama yang lain di tengah lapangan.
Meski bermain di lapangan yang "tidak" standar mereka tetap bersemangat bermain bola, bahkan tidak jarang mereka melakukan solo run, atau gocekan ala pemain amerika latin.

Sore hendak berganti malam, Mereka baru saja menyelesaikan latihan, bersama anak anak lain nya. Tapi tiga anak sekitar usia 14-16 tahun, tiba-tiba berlarian mendekati 12 bola kaki yang habis dipakai di lapangan. Satu anak membantu mengumpulkan bola.
Dua lainnya, mengambil masing-masing satu bola. Yang pertama lalu menimbang bola dengan kaki dan menendang-nendang si kulit
bundar itu ke atas melewati kepala berkali- kali tanpa jatuh ke tanah. Anak yang kedua melakukan hal yang sama, “jugling”. Tapi menggunakan sisi dalam telapak kakinya yang kanan untuk memantul-mantul bola hingga sejajar dada berkali-kali. Semua bola karet selesai dikumpul. Ketiga anak itu pun berlarian ke sisi lapangan. Bergabung dengan sekitar 20'an anak lain yang seusia. Membentuk lingkaran melakukan pelemasan otot mengakhiri latihan. Dari jauh mereka terlihat mirip burung-burung kecil, yang bertengger rapat-rapat di dahan pohon. Tapi mereka bukan burung kecil biasa. Mereka adalah “anak-anak garuda”. Setelah besar, karena memiliki bakat alam memainkan bola seperti itu, mereka bisa
saja dipoles, menjadi “garuda-garuda muda”, seperti pemain Timnas Garuda U-19 dan U-23.

Tiba tiba saja saya teringat dengan klub profesional di kota ini Martapura FC untuk mewadahi mereka talenta talenta masa depan sepakbola banua dalam sebuah akademi sepakbola.
Tidak usahlah terlalu jauh becermin dengan akademi akademi klub klub elit eropa seperti akademi MU di carington,atau La Masia nya FC Barcelona.
Cukup (menurut saya) Sebuah akademi yang mempunyai
jenjang pendidikan sepak bola terstruktur. Pembinaan para pemain muda di akademi sepak bola dikelompokkan dalam 3
kelas:
-1. Usia 6 sampai dengan 10 tahun
(Basic Training)
-2. Usia 11 sampai
dengan 14 tahun (Intermediate Training)
-3. Usia 15 tahun keatas (Advanced
Training).
Sebuah akademi yang
mengusung visi sebagai pusat pembinaan
sepakbola usia muda dengan kualifikasi dan kompetensi internasional, serta berorientasi bisnis secara profesional dan
misi untuk menjadi akademi Sepakbola terbaik di Indonesia dan menjadi akademi yang paling produktif menyalurkan pemain-
pemainnya ke klub-klub tanah air.

Seperti Sekolah Sepak
Bola (SSB) yang ada di Indonesia.
Mempunyai Lapangan tempat berlatih sekaligus pertandingan, beberapa buah gawang dinamis serta bola dan fasilitas umum lainnya adalah wajib. Selain Lapangan yang tidak kalah penting nya sebuah akademi juga harus memiliki sebuah ruangan yang berfungsi sebagai ruangan untuk analisa perkembangan pemain binaan Martapura FC dan berfungsi juga sebagai ruangan analisa calon lawan serta review pertandingan yang telah dilakukan. Ruangan kecil ini, hanya terdiri dari beberapa komputer tapi di masing masing komputer itu memuat software program pelatihan pemain di akademi.
Selain itu akademi juga harus mempunyai klinik untuk perawatan
pertama terhadap cedera yang dialami pemain binaan.

Teringan dengan Filosofi Arsene Wenger pelatih Arsenal yang cukup bagus, Pemain bintang
itu tidak harus diperoleh dengan membeli tapi pemain bintang bisa juga diperoleh dengan diciptakan oleh klub tersebut.
Menurut beliau membuat akademi
sepakbola bagi klub profesional itu cukup “murah” hanya cukup menyisihkan 10% dari total pengeluaran satu musim klub tersebut. Artinya kalau satu musim klub profesional memiliki dana 10 M maka cukup 1 M untuk investasi di akademi sepakbolanya. Akademi Sepakbola juga memberikan keuntungan ganda, selain bisa mencetak pemain bintang, akademi
juga bisa menciptakan staff kepelatihan yang mumpuni.

Saya mempunyai impian
suatu saat nanti Martapura FC bisa
mempunyai sebuah akademi khusus untuk mendidik calon pemain muda yang akan memperkuat tim senior ataupun pemain muda yang bisa kita transfer ke klub lain. Ditambah dengan fasilitas pendukung lain yang sudah disebutkan diatas. Siapa yang tidak bangga jika Martapura FC diperkuat oleh para pemain hasil binaan Akademi Martapura FC? Saya masih ingin melihat Martapura bisa menciptakan lagi pemain seperti, Abdillah,Sultan,syaifullah,Said Umar, Farhat,faisal,Syaifullah nazar,Elyani,Nizar dll.
Memang untuk membuat sebuah Akademi berkualitas tidak cukup mudah tetapi suatu hal yang wajib dilakukan. Menurut saya,
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengurangi anggaran belanja
pemain, jika sebelumnya satu pemain dikontrak sebesar 300juta maka turunkanlah nilai kontraknya menjadi 150juta/ pemain. Jika biasanya menggunakan pemain mahal sebanyak 3 / 4 pemain maka cukup kontrak 2 / 3 pemain mahal. Selisih anggaran tersebut silakan investasikan kepada pembuatan Akademi sepakbola. Atau jika memang susah mendirikan akademi dengan dana operasional klub, maka klub bisa melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, dalam hal ini bisa pemerintah ataupun swasta. Untuk itulah sebuah Klub Profesional memerlukan sebuah tim marketing yang cukup
kredibel. Kalau mau menjadi klub yang profesional dan mandiri
maka manajemen MARTAPURA FC WAJIB membuat sebuah akademi untuk pembinaan pemain muda MARTAPURA FC.
Akademi dan fasilitas pendukung lain itu bisa juga membantu menghasilkan pendapatan tambahan untuk MARTAPURA FC.

Setelah musim lalu para pendukung MARTAPURA FC sukses mengkampanyekan “One Ticket One Game”,
tidak ada salahnya jika musim ini
pendukung MARTAPURA FC mulai
mengkampanyekan “No Soccer Academy No MARTAPURA FC”. Mari semua elemen
pendukung MARTAPURA FC saling Bahu membahu dan rukun untuk mengawal MARTAPURA FC menjadi sebuah klub yang mandiri dan profesional.

“Alih-alih menjalankan fungsi check dan balance untuk kemajuan sepakbola, media dan suporter justru ikut tercebur pada kegiatan klub yang kontraproduktif.
Seharusnya media lebih kritis dalam
pemberitaan. Bukan sajikan berita klub A beli pemain X berharga bombastis, tapi kritisi ketiadaan Pelatih Fisik klub. Suporterpun setali tiga uang. Bukannya mendorong manajemen klub untuk
dibuatkan akademi, malah sibuk menangisi kepergian pemain bintang Musim lalu.
Untuk itu saya serukan pada semua untuk pikirkan masa depan klub. Bangun Sumber Daya Manusia(SDM) via akademi dan kembangkan fasilitas!”
Semoga tulisan ini bisa membuat hati manajemen terbuka untuk menciptakan sebuah Akademi Sepak bola Martapura FC dan menjadikan klub ini menjadi salah satu Klub mandiri yang profesional.

Mohon maaf jika terdapat kata kata yang kurang berkenan. Semoga bermanfaat.....
Salam Sadingsanakan Laskar Kota Intan....

Dari Sudut Kota intan Untuk Martapura FC yang Mandiri Dan Profesional.

Senin 16 mei 2016 pukul 02:40

1 Mei 2016

PELEPAS RINDU SUASANA STADION DEMANG LEHMAN

Bagaimana rasanya kembali duduk di tribun Stadion Demang Lehman, setelah sekian lama absen akibat pembekuan pssi yang di jatuhkan pemerintah, cuma untuk menyaksikan perkara giant killing yang dilakukan tim Martapura FC terhadap tim sebesar Persinga Ngawi tim yang datang dengan reputasi finalis piala Kemerdekaan? Tentu saja menyenangkan. Sangat menyenangkan malah. Bahkan walau untuk level tim yang “hanya” sekelas ISC B(Divisi Utama).

Saya sungguh beruntung berada di kota Martapura Kabupaten Banjar pada saat tim Martapura FC, yang melejit sejak beberapa tahun kebelakang, sedang melangsungkan pertandingan Grub 5 ISC B. Keberuntungan yang semakin terasa menyenangkan karena selain saya akhirnya bisa menyaksikan kembali bandwagon milik anak asuh coach Frans Sinatra Huwae secara langsung, mereka juga berhasil meraih kemenangan Awal.Sebuah kemenangan dan modal besar untuk laga selanjutnya , tentu saja. Karena lawan yang dihadapi adalah Persinga Ngawi, tim finalis piala kemerdekaan, yang bahkan sudah mulai masuk peta kekuatan sepakbola nasional. Walaupun, sekali lagi, ini diraih hanya dalam level ISC B atau Divisi Utama.

Panas terik jelang kickoff, membikin beberapa orang yang tadinya di luar stadion mulai memasuki stadion. Dan boleh jadi, Mentari memang tengah mengukir suasana puitisnya sendiri dalam kemenangan Martapura FC tadi sore.

Setelah kick off babak pertama Laskar Sultan Adam Langsung berinisiatif untuk menggebrak pertahanan Ngawi namun rapatnya barisan pemain lawan membuat anak anak Mfc Sempat Prustasi,  Kedua tim yang sama-sama fasih bermain dengan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki terlihat sedikit gamang kala bola yang coba mereka kirim gagal mencapai titik tuju yang mereka mau.

  Menit dua puluh Martapura FC bereaksi cepat dalam situasi ini dengan mengganti pola bola pendek menjadi umpan lambung vertikal langsung ke wilayah final third. Menit 39 Aidiel Bogel yang lepas dari perangkap offside, berhasil menggetarkan jala lawan yang tak bisa diintersep center back ngawi walau telah susah payah melakukan intersave. Hujan sorak sorai lantas berhamburan saat Aidiel bogel menghajar bola tersebut ke sudut tiang dekat. Sebuah momen orgasmik bergemuruh cukup lama di setiap sudut stadion. Seakan lupa akan teriknya mentari sore itu. Sampai turun minum paruh pertama tidak ada lagi gol tercipta.

Di babak kedua kembali kedua tim jual beli serangan. Dan martapura fc terlihat lebih rapih dan berpola dalam membangun serangan.
Menit ke-63, syaifullah Nazar kembali mengoyak jala ngawi melalui titik putih, setelah aksi Aidiel Bogel yang mengobrak-abrik flank kiri ngawi sebelum di jatuhkan dengan keras oleh bek lawan di dalam kotak finalti. Penonton kembali kesetanan menyambut gol tersebut. Tentu saja. Siapa pula yang tidak girang kalau kita bisa kembali bikin gol ke gawang lawan.

Ada pemandangan menarik dalam kemenangan yang diraih Agus Cima cs Tadi Sore. Kemenangan tadi sore, bukanlah kemenangan buah hasil keberuntungan atau nasib mujur belaka. Ada kejelian penerapan strategi oleh pelatih, serta determinasi dan kedisiplinan pemain dalam menerjemahkan instruksi pelatih yang tergambar jelas di sana.

Dua gol yang dicetak Martapura FC tercipta dari skema yang nyaris serupa. Aidiel Bogel, yang sepanjang pertandingan tampil secepat kancil, dengan jeli memanfaatkan ruang kosong yang terselip di antara kuartet backfour Ngawi dan dua gelandang bertahan mereka untuk mendapat ruang tembak. Ruang ini tercipta berkat pergerakan tiga pemain Depan—Muhammad Slamat, Aidiel Bogel dan Suaifullah Nazar— yang berhasil meng-escort defense line Ngawi supaya turun terlalu dalam ke kotak penalti mereka. Di sisi lain, dua poros ganda Ngawi, terkonsentrasi di posnya masing-masing karena distraksi yang diberikan Fahreza Agamal dan M.Nizar Ashari.

Di sinilah kejeniusan coach Frans Sinatra Huwae dalam memainkan strategi kembali terlihat. Sadar lawan punya keunggulan postur, Frans menginstruksikan winger-nya untuk mengirim umpan cutback, alih-alih melepas crossing sekenanya seperti kebiasaan strategi klub tanah air pada umumnya. Saya mencatat ada setidaknya lima kali drill cutback yang dikirim dari sisi sayap. Dan semuanya membahayakan gawang Ngawi . Makanya, saat Aidiel Bogel mencetak gol pertamanya, kita semua tahu kalau mitos  “Kita kalah postur” adalah sebenar-benarnya alibi atas kekalahan tim yang sudah selayaknya dimusiumkan saja.

Pertandingan tadi sore adalah salah satu pertandingan yang tidak akan pernah saya lupakan. Ada adrenalin yang meluap, endorfin yang masih dalam batas kewajaran, juga sedikit rasa tidak percaya saat menyaksikan papan skor yang menggantung di tribun belakang gawang. Walau ini hanya level Divisi Utama, tengkuk saya merinding hebat jika mengingat momen dimana aidiel bogel dan Syaifullah Nazar mencetak gol nya, juga saat wasit akhirnya meniup peluit panjang yang mengakhiri pertandingan. Mungkin karena sudah terlalu lama vakum dan dicekoki Konflik pssi dengan pemerintah, kemenangan anak-anak Laskar Sultan Adam sudah terasa menyenangkan betul.

Entah berapa kali saya menengadahkan kepala ke atas sore tadi. Dua mata saya menerawang, menyaksikan langit Martapura yang untuk kesekian kalinya masih kosong tanpa bintang, untuk kemudian sadar kalau kejadian yang ada di depan mata saya tadi sore bukanlah halusinasi yang muncul akibat menenggak Kopi Sachet seribu maratusan tadi pagi.

Tadi sore, boleh jadi memang tidak ada bintang ataupun pelangi yang melengkung di langit Stadion Demang Lehman selepas hujan rintik rintik mengguyur pasca pertandingan berakhir. Akan tetapi melihat papan skor yang menunjukkan angka 2-0 untuk kemenangan Martapura FC terasa lebih indah daripada melihat pelangi atau bintang apapun yang kini mulai jarang muncul di langit Martapura.

Terimaksih TUHAN dan Alam Semesta

Terima kasih, Martapura FC

Terimaksih Martapura Fans

20 Apr 2016

MARTAPURA FC, PESONA TIM KASTA KEDUA DARI SELATAN PULAU BORNEO

Martapura Football Club (MFC), perlahan namun pasti muncul sebagai kekuatan lain dari Provinsi Kalimantan Selatan. Klub yang berada di selatan Pulau kalimantan ini mampu menunjukkan eksistensinya hingga mampu menembus Divisi Utama.

Dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat menjadi faktor utama kesuksesan Martapura memililiki klub kasta kedua di Tanah Air. Besarnya dukungan itu bisa dilihat dengan berdirinya Stadion Demang Lehman(SDL) yang menjadi markas tim berjulukan Laskar Sultan Adam.

Stadion Demang Lehman sangat representatif untuk menggelar pertandingan skala nasional. Rumput lapangan yang bagus, serta pendukung lainnya yang sangat terawat menjadi identitas kekuatan sepak bola Martapura.
Kehadiran Stadion Demang Lehman mampu menarik tim-tim besar Indonesia Super League (ISL) untuk menggelar pertandingan uji coba seperti yang dilakukan Persiba Balikpapan,Arema.

Kekaguman terhadap fasilitas stadion yang dimiliki Martapura Fc itu pernah dilontarkan asisten pelatih Arema Joko Susilo. Menurut Joko dengan kondisi stadion yang bagus dan layak, sangat pas jika tim tim besar berujicoba dengan Martapura fc.
Bahkan Selama dua musim Ps Barito Putera menggunakan Stadion Demang Lehman Sebagai Hombase selama mengarungi Indonesia Super League(ISL).

Di balik kesuksesan Martapura FC dan keberadaan Stadion Demang Lehman yang menarik minat klub ISL untuk datang, tentu ada sosok yang juga berpengaruh besar. Sosok itu adalah Ketua Umum MFC Muhammad Hilman yang selalu mendampingi timnya saat berlaga.
"Dengan kemampuan kami dan fasilitas yang ada saat ini, sangat pantas jika kami berada di kompetisi ISL," katanya

"Kami tidak takut bersaing dengan Barito. Malah, akan lebih bagus jika Kalimantan Selatan memiliki dua tim di ISL. Karena Kalimantan Timur saja memiliki beberapa tim di ISL, kenapa Kalimantan Selatan tidak bisa," ia menambahkan.

Namun demikian, ambisi Martapura FC untuk lolos ke ISL saat ini harus dipendam lebih dahulu. Sebabnya, tidak lain kondisi sepak bola di Indonesia yang masih mati suri imbas dari sanksi FIFA pada 30 Mei 2015.

Kendati ambisi bermain di kompetisi kasta tertinggi sudah ditunda, MFC tetap antusias menyambut Indonesia Soccer Championship (ISC) B yang rencananya berlangsung, April 2016.

MFC terus berbenah agar meraih hasil optimal dalam turnamen jangka panjang kali ini. Karena sejak PSSI di bekukan FIFA akibat intervensi pemerintah, MFC tidak membubarkan tim, Tim tetap melakukan latihan karena sebagian besar pemain MFC adalah putra daerah jadi kami tidak sulit untuk mengumpulkan pemain tinggal menambah bebera pemain luar saja,kata Ami said Manajer MFC"

Kami mungkin akan melakukan beberapa uji coba. Kalau soal tim dan evaluasi pemain, kita lihat saja perkembangannya dari laga uji coba itu. Yang jelas kami siap berlaga di ISC B nanti, ujar Pelatih MFC Frans Sinatra huwae.

SAVE OUR LOCAL TEAM !!!!

ONE TICKET ONE GAME !!!!

5 Apr 2016

Balik Lagi,,,??? Butuh Atau Gengsi

Balikan sama mantan itu kata orang orang yang sinis seperti membaca buku sampai selesai terus kita ulang lagi, endingnya bakalan sama saja.
Tetapi demi cinta jangan malu untuk U-turn putar balik kembali kepada dia yang terbaik yang pernah kamu miliki. Jadi ketika kamu sudah berjalan kemana mana dan kamu tidak menemukan yang hakiki, kembalilah kedalam hati dan siapa yang setia menetap di sana temuilah kembali.
Balikanlah kembali jangan malu karena cinta tak pernah berdusta, cuma sesekali menyesatkan, agar kamu bisa membandingkan mana yang terbaik dan cinta kembali memanggilmu.
Memang air mata yang tumpah jatuh terurai tidak mungkin lagi bisa kembali kemata, meski aku mata dan kau air mata, tetapi cinta yang kandas dan berurai air mata bisa hadir kembali jika nurani ikhlas dan tulus untuk islah, saat hati khusyu untuk rujuk, dan tak gengsi untuk balikan lagi karena tak bisa kelain hati.

Dan cinta adalah sepasang burung cantik meminta untuk ditangkap kembali dan menolak untuk disakiti berkali kali