15 Sep 2017

MENGINTIP LAWAN MARTAPURA FC DI 16 BESAR LIGA 2

Fase grub Liga 2 indonesia grub 5 sudah berakhir dengan menempatkan Martapura FC sebagai Runer Up grub 5 dengan demikian mengantarkan martapura Fc ke babak 16 besar liga 2 indonesia.
Dengan menjadi runner up Grup 5 maka di babak 16 besar Martapura FC akan tergabung di Grup D, yang terdiri atas juara di Grup 6(Ps Mojokerto putra) dan 8(Persiwa Wamena), sedangkan satunya lagi adalah runner up di Grup 7(Madura FC).
Sebelum memasuki babak 16 besar mari kita intip calon lawan2 martapura fc.

PSMP Mojokerto

PSMP Mojokerto adalah klub sepak bola yang berasal dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Klub ini bermarkas di Stadion Gajahmada, Kota Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur yang berkapasitas 10.000 penonton. meskipun tidak didukung dengan dana yang sangat besar, tim ini mampu menjuarai Divisi 1 Liga Indonesia musim 2008/2009. Sekarang tim ini sudah memiliki bada hukum atau sudah dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT).

Dalam kompetisi Liga 2 Indonesia tahun 2017, PSMP Mojokerto mencoba memberikan dobrakan dengan membawa Danilo Fernando (Mantan pemain Persik Kediri) yang juga suami dari Ayu Sartika Virianti(anak Vigit waluyo menejer Psmp)untuk dijadikan CEO.
posisi pelatih Di percayakan Kepada Nusyadera.
Tergabung di Grub 6 bersama klub2 yang mapan di kompetisi liga indonesia Seperti Persik kediri, Kalteng Putra, Psmp mampu menjuarai grub 6 dengan Poin 22 hasil 7 kali menang 1 kali draw 4 kali kalah. Memasukkan 25 gol dan kemasukan 18 gol.
Pemain kunci di Psmp Di sektor bek ada Djayusman triasdi mantan palang pintu Psm makassar,persela lamongan. Di lini tengah ada Tamsil sijaya juga mantan pemain Psm, tamsil di kenal pemain yg keras khas anak makassar.
Dari head to head pertemuan Martapura Fc vs Psmp sebanyak 2 kali Martapura Fc belum pernah kalah dari Psmp, divisi utama 2014 Martapura Fc vs Psmp 2-0
Psmp vs Martapura Fc 3-3.
Tapi Psmp Musim ini berbeda dengan Psmp beberapa tahun lalu,kalau tidak hati2 bisa saja psmp menjadi sandungan untuk martapura fc menuju fase selanjutnya di liga 2, dengan dukungan Finansial yg melimpah seperti Sponsor tugas negara bos milik anak orang nomor 1 di negeri ini. Serta sosok Menejer Vigit Waluyo, bagi penikmat sepakbola negeri ini siapa yg tidak kenal sepak terjang Menejer satu ini.
Kecintaan Vigit pada sepakbola bahkan melebihi sang ayah, H Mislan. Jika sang ayah mampu memindahkan klub dari Bali, Gelora Dewata, dari Bali ke Jawa Timur dan menjelma menjadi Delta Putra Sidoarjo (Deltras), dan memanajeri PSMP Mojokerto Putra, Vigit lebih dari itu. Lebih banyak klub yang ia pindah dan ubah.

Ia tercatat pernah menangani Persiwangi Banyuwangi, PSIR Rembang, hingga berada dalam lingkaran tukar guling sebuah klub. Beberapa klub yang mendapat sentuhan sulap magis Vigit antara lain Persikubar Kutai Barat yang kemudian menjelma menjadi Persebaya Surabaya hingga Surabaya United dan sekarang menjadi Bayangkara Fc, Mitra Kukar, dan terakhir Perseba Super Bangkalan menjadi PBFC.
Itu baru untuk urusan klub yang berubah. Vigit juga terkenal jago memboyong pemainnya ke dalam satu klub. Pemain-pemain yang jago urusan "nonteknis".

Dari tiga musim kompetisi Divisi Utama terakhir (2011-2014) klub-klub yang dicampur-tangani Vigit adalah PSBK Kota Blitar, Perseba Super Bangkalan hingga PBFC yang menjadi juara Divisi Utama 2014.

Untuk membuktikannya, ambil saja secara acak pertandingan dari tiga klub dan tiga musim berbeda itu. Maka akan ditemukan nama-nama yang sama. Bukan hanya pemain, pelatihnya juga sama: Nus Yadera, dan manajernya juga Ayu Sartika Virianti.

Madura FC

Madura FC (Madura Football Club) merupakan salah satu klub yang berasal dari pulau Madura Jawa timur. Madura FC sudah mengalami beberapa kali perubahan nama sesuai daerah yang memberikan sponsor buat Madura FC. Awal mula bernama Persebo Bondowoso berdiri pada tahun 1990, kemudian di gelarnya ISC B 2016 hak kepemilikan Klub berubah dan di ambil alih oleh seorang pengusaha dari Sumatera Selatan dengan nama Persebo Musi Raya dan sempat bermarkas di Sumatera Selatan. Nama Persebo Musi Raya hanya bertahan selama satu tahun pada gelaran ISC B 2016. Setahun mengikuti ISC B, Persebo Musi Raya kembali ke Jawa TImur dan bermarkas di salah satu kabupaten yang terkenal sepak bolanya Madura. Setelah di ambil alih Oleh PT Sepakbola Madura Bangkit Pada tahun 2017 Madura FC berdiri dan menjadi salah satu perserta Liga 2 Indonesia 2017 dan bermarkas di Stadion Ahmad Yani, Madura, Jawa Timur.
Tergabung di grub 7 bersama persigo semeru,celebest,ps badung, persekam,ps sumbawa madura fc mampu finis di posisi runer up grub 7 dengan poin 22 hasil dari menang 6 kali seri 4 kali dan kalah 2 kali.
Di musim ini skuad Madura Fc di isi pemain2 bintang sebut saja Okto maniani,aldair Makatindu, juga jangan lupakan sayap lincah Eks Martapura Fc M.Slamat. selain pemain2 tersebut Sosok pelatih di madura fc Salahudin dan Asisten nya Ismayana Arsyad menjadi nama yang tidak asing bagi penikmat sepakbola banua, karena kedua nya pernah Satu tim Bersama Pelatih Martapura saat ini Frans sinatra huwae di barito sewaktu mengantarkan laskar antasari ke semifinal ligina 1

MH Said Abdullah, Presiden Madura FC, menjamin komitmen manajemen buat dapatkan tiket promosi ke Liga 1 2018. “Jika ada pemain minta digaji Rp 25-30 juta sebulan, itu pun tak masalah. Terpenting ia bagus dan mampu membawa Madura FC ke Liga 1. Ayo buktikan!” tegas MH Said.    

Ini tantangan berkelas bagi Salahudin dan skuatnya. Demi finish tiga besar di Liga 2 2017, manajemen menyiapkan Rp 10 miliar. Itu jumlah yang terbilang memadai dan aman di level Liga 2. Kini, tinggal Salahudin memantapkan derap skuat guna mewujudkan obsesi besar manajemen.

PERSIWA WAMENA

Persatuan Sepak Bola Indonesia Wamena (biasa disingkat: Persiwa) adalah sebuah klub Sepakbola profesional Indonesia yang bermarkas di Wamena,Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Tim yang dijuluki "Badai Pegunungan" ini memulai debutnya di Liga Utama Indonesia pada Liga Djarum VI, dengan warna kostum hitam hijau. Tim ini berada di Divisi Utama sejak musim kompetisi tahun 2006.

Bagi pendukung Martapura Persiwa menjadi mimpi buruk, bagaimana tidak tim inilah yg menjegal mimpi bayi ajaib berlaga di ISL, Kala itu Persiwa berlaga di semifinal yg mendapatkan durian runtuh dari Skandal Sepakbola gajah yang melibatkan PSIS dan PSS Sleman.
Di pertandingan semifinal divisi utama 2014 persiwa berhasil unggul dari martapura fc. persiwa sendiri saat itu terbukti memainkan pemain yang sedang terhukum alias tidak sah yakni Pieter Rumarophen.

Martapura FC pun sempat melakukan protes terkait Persiwa yang ternyata memainkan pemain tidak sahnya tersebut.

Namun ternyata hal itu juga tak berbuah hasil, karena faktanya Martapura FC tetap tidak bisa lolos ke kasta tertinggi.

Sedangkan Persiwa juga tak berhasil berpromosi ke ISL musim 2015 (sekarang Liga 1) karena tak lolos verifikasi hingga kembali bermain di Divisi Utama (Liga 2).

Pada kompetisi liga 2 musim ini Persiwa tergabung di grup 8 bersama Persbul Buol, Yahukimo FC, Persifa Fak-Fak, PSBS Biak, Persigubin Gunung Bintang, dan Perseka Kaimana. 
Berbeda dengan grup lainnya, untuk grup 8 seluruh pertandingan digelar di Sidoarjo Namun tetap menggunakan format kandang-tandang.

Persiwa Wamena sempat diumumkan mundur jadi peserta Liga 2 2017 oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, Menyusul manajemen Persiwa hingga batas waktu yang ditetapkan belum juga mendaftarkan pemain mereka untuk kompetisi kasta kedua di Indonesia.
Tapi akhirnya hal itu diralat kembali lantaran pihak Persiwa telah mendaftarkan pemain mereka ke PT LIB. "Sebenarnya keputusan untuk menerima lagi Persiwa sudah sepenuhnya menjadi wewenang PSSI. 
Walaupun dengan persiapan yang mepet nyata nya Persiwa mampu merajai Grub 8 dengan poin 20 hasil 6 kali Menang, 2kali seri,dan 2kali Kalah.
Performa apik Persiwa musim ini tidak lepas dari sentuhan dingin pelatih Djoko susilo. Setelah delapan tahun meninggalkan Persiwa Djoko Susilo akhirnya diminta pemilik klub Jhon R. Banua untuk melatih klub asal Kabupaten Jayawijaya itu di pentas Liga 2.
Pelatih asal Turen, Kabupaten Malang itu diharapkan bisa mengembalikan kejayaan Persiwa yang pernah beberapa musim berkiprah di kompetisi tertinggi di Indonesia.
Djoko Susilo adalah pelatih yang pernah mengangkat klub berjuluk Badai Pegunungan Tengah itu sejak dari Divisi Dua hingga ke pentas ISL.
Persiwa di dominasi pemain muda dengan gaya khas anak anak muda papuanya yang kuat dan full speed di padukan dengan pemain senior seperti Habel satya,yesaya desnam, dan Jaelani Arey.

Beruntung di babak 16 besar ini Persiwa Tidak berhome base di Stadion Pendidikan wamena tapi berhome base di sidoarjo jawa timur, tentu ini menguntungkan bagi Martapura fc dan tim Lain yang tergabung di grub D liga 2. Sehingga tim tidak perlu mengeluarkan biaya yg besar untuk tur ke papua seperti waktu divisi utama 2014 ketika away ke pegunungan bintang papua.

sebagai team Martapura FC mempunyai rekor yang bagus bermain di kandang termasuk menang dari Persebaya yang bertabur bintang. striker Qiskil gandrum sangat berbahaya di kotak penalty lawan dengan catatan mencetak 8 goal dan juga 7 gol dari Adiel"griezman"bogel, jngan lupakan juga peran dari second line ada Rifan Nahumahury dan Sandy Pratama serta metronom yang di main kan apik oleh Marchel huwae.

Sedikit Catatan Untuk Coach Frans Sinatra Huwae dan Tim Pelatih adalah Konsentrasi di awal dan akhir pertandingan yang biasa nya menurun sehingga sering terjadi nya gol, serta emosi pemain supaya jangan mudah tersulut karena di babak 16 besar ini pasti semua tim akan menghalalkan segala macam cara untuk memancing emosi pemain kita, disinilah penting nya peran pemain senior seperti Qiskil untuk mengayomi pemain muda. masih ada waktu Coach frans untuk membenahi. yakin kita bisa, MONSTER akan selalu mendamping MARTAPURA FC Hingga akhir.

Selamat berjuang di 16 besar Martapura FC

Hanya Kuasa TUHAN yang Maha Berkehendak

#MartapuraPunyaBola
#MfcHappy
#Sasikatan

6 Mei 2017

Lirik chant Mfc

          LONGLY LIFE MY MFC

Apa kabar mu Martapura ku
Ku tahu kamu setia menunggu 
Walaupun aku selalu sok sibuk
Kini ku datang hanyalah untukmu

Reff:
Aku ada di sini mendukungmu 
Sekali lagi seperti dulu 
Senang ataupun susah 
Selalu ceria Long Live My MFC

Laaa.... Lalaaa...lalaaaa....
Laaa.... Lalaaa...lalaaaa....

Sedihmu jadi tangis untuk ku
Senyummu jadi tawa bagi ku
Kita semua seperti saudara 
Tumbuh bersama sampai kita tua

Apa kabarmu Martapura ku
Lama terasa tidak bertemu 
Mungkin dirimu telah banyak berubah 
Jadi apapun tak masalah 

Back To Reff

                 

                  MFC DAY

Hari yang indah ku tunggu-tunggu
sekarang saatnya kita kumpul
atur rencana dan barisan
bersiap untuk pesta pora

silahturahmi Monster family
dari semua penjuru bumi
ayo kumpul keluarga
di Mfc day

18 Feb 2017

JERSEY MARTAPURA FC DAN DAYA MAGIS BAGI TIM

Jersey, untuk penggemar sepakbola kata “jersey” mungkin sudah tak terasa asing di telinga, karena jersey merupakan suatu ciri dan kebangaan serta bukti bahwa penggila bola tersebut “memuja” dan mendukung klub kesayangannya. Tulisan ini sendiri terinspirasi dari penglihatan saya serta obrolan di antara kawan-kawan saya tentang “Wabah” jersey sebagai “mazhab” baru berpakaian (khususnya di kalangan kaum remaja). Ini terkait dengan bagaimana sepakbola di negeri kita seakan sudah menjadi olahraga ”primer” (walaupun timnas dan organisasi sepakbola kita masih stagnan), namun peran media dalam menyiarkan pertandingan dari liga kelas dunia menjadi “berkah” bagi fans sepakbola yang menyaksikan tayangan tersebut.
Seperti yang dijalskan sekilas pada paraghraph di atas jika “Jersey” biasa diartikan sebagai seragam/ kostum dari sebuah klub dan tim nasional sepakbola. Dalam sepakbola jersey merupakan salah satu syarat wajib dalam olahraga ini sebagai pertanda sebuah klub. Jersey sendiri biasanya dikaitkan dengan sejarah atau filosofi sebuah tim sepakbola, Kita ambil contoh jersey AC Milan yang mempunyai filosofi I Rossoneri (Merah-hitam) . Herbert Kilpin pernah berujar “ Warna Kami akan merah, seperti setan dan Hitam, yang menebar ketakutan pada lawan-lawan kami” secara ringkas bisa diartikan jika warna Merah-Hitam pada jersey AC Milan adalah “Setan yang menakutkan” tentu filosofi bukan berarti AC Milan sebuah klub pemuja “Satanic” (pemuja setan) namun lebihsebagai “identitas” untuk menjatuhkan mental lawan yang menghadapi mereka.Dari ringkasan diatas bisa kita lihat bahwa warna jersey sebenarnya amat terkait dengan kesan (image) yang ingin yang di tunjukkan oleh suatu tim sepakbola.
Selain sebagai identitas sebuah klub sepakbola jersey juga di gunakan oleh klub sebagai "Baliho" untuk memampang sponsor yang menopang mereka di kompetisi.
Kini jersey bukan lagi hanya sekedar seragam yang menutupi tubuh pemain, jersey juga bukan lagi hanya sekedar warna yang digunakan untuk membedakan satu klub sepakbola dengan klub yang lain. Di Era ini jersey sudah menjadi symbol kemakmuran sebuah. Bisa kita lihat mana tim elit & Tim medioker dengan melihat sponsor yang terpampang di jersey mereka.

Bagaimana dengan jersey klub klub di indonesia??? Beberapa tahun kebelakang pasca era Liga Indonesia(LIGINA) Semua klub di indonesia seolah berlomba lomba mendesain jersey mereka semenarik mungkin bahkan ada beberapa klub yang mengadakan lomba desain jersey mereka.

Membicarakan jersey tim lokal menarik untuk kita Ulas jersey tim Dari kalimantan Selatan yaitu Martapura FC yang Mengangkat Tema Kearifan Budaya di jersey tim yang di Gunakan di Turnamen Piala Presiden 2015 dan Kompetisi ISC B 2016.
Tengoklah jersey yang di gunakan Martapura FC penuh dengan makna-makna budaya lokal yang penuh kearifan dan inspirasi.
Jersey yang dipakai oleh pemain Martapura FC kali ini disisipi dengan motif sasirangan, baik di jersey home maupun away.

Pertama kita lihat dari makna warna yang menghiasi jersey Martapura FC, warna Merah melambangkan kesan energi, kekuatan, keberanian, simbol dari api, pencapaian tujuan, perjuangan, kecepatan. Warna ini dapat menyampaikan tema yang menunjukkan keberanian seseorang. energi, olahraga dan permainan

Sementara warna Putih,menunjukkan kedamaian, spiritualitas, kesucian, kesederhanaan, kesempurnaan, persatuan. Warna putih untuk menampilkan atau menekankan warna lain serta memberi kesan kesolidan.

Sedangkan warna Hitam, melambangkan perlindungan, pengusiran sesuatu yang negatif, mengikat, kekuatan, formalitas, misteri. Sehingga warna hitam menambahkan kesan tegas akan sebuah kekuatan dan kekompakan tim.

Sementara motif sasirangan yang ada di jersey memberikan kesan pertama dengan maskot Macan Gaib yang dimiliki oleh Martapura FC. Motif ini juga merupakan perpaduan motif Sasirangan Naga Balimbur danDaun Jeruruju yang mempunyai makna kuat, pemimpin, ceria, gembira, dan penolak unsur negatif.

Diharapkan menjadi semangat juang pantang menyerah terhadap lawan, tak kenal takut laksana karang yang tak pernah pilih lawan. Tak surut semangat walau laut tidak pasang. Semangat berjuang sampai akhir.
http://www.martapurafc.com/2015/09/jersey-martapura-fc-penuh-makna.html?m=1
http://banjarmasin.tribunnews.com/2015/04/21/tolak-bala-di-kostum-baru-mfc

Semoga dengan di sisipkan nya Motif sasirangan di jirah Martapura FC dapat mengangkat budaya banua di tingkat Nasional.

MARTAPURA FC THE REAL BANUA

MEMDEDIKASIKAN NO 12 UNTUK SUPORTER

Mempensiunkan nomor punggung untuk sang legenda memanglah sering terjadi dalam sepakbola. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada seorang pemain yang telah memberikan dampak besar bagi klub.

Nomor punggung itu pun menjadi keramat. Yang artinya, tidak boleh ada pemain lain yang menggunakan nomor punggung tersebut setelah si pemain pindah atau pun pensiun dari klub.

Seperti halnya nomor 10 di klub Napoli yang dipensiunkan untuk Diego Maradona atau nomor punggung 6 dan 3 di AC Milan untuk sang legenda Franco Baresi dan Paolo Maldini.

Di Indonesia sendiri ada beberapa klub yang memensiunkan nomor punggung untuk legendanya. Sebut saja nomor 19 di Persebaya Surabaya sebagai bentuk penghormatan kepada Eri Irianto yang meninggal dunia pada tahun 2000. 

Bukan hanya pemain yang pernah berjasa, suporter bisa saja punya hak untuk dikeramatkan. Dan nomor yang diharamkan untuk dipakai adalah nomor milik kiper cadangan: 12. Nomor ini sudah diakuisisi suporter karena mereka kerap dianalogikan sebagai pemain ke-12 dalam sebuah pertandingan.

Klub-klub di Eropa seperti Bayern Muenchen dan Lazio sudah mengeramatkan nomor 12 ini. Di sepakbola Asia, hal semacam itu juga sudah mulai dilakukan. Bahkan di Liga Jepang hampir seluruh klub profesional memensiunkan nomor 12 untuk para suporternya.

Lalu bagaimana di Indonesia? Martapura FC sepertinya menjadi salah satu klub yang mempensiunkan nomor 12-nya untuk suporter mereka. Pada tahun 2014, nomor itu resmi diberikan oleh Menejemen Laskar Sultan Adam kepada Monster & Lady monster(Sebutan untuk Suporter Martapura FC). http://banjarmasin.tribunnews.com/2014/04/05/pemain-mfc-dilarang-pakai-nomor-12

Martapura FC memang bukan yang pertama atau satu satunya klub di indonesia yang memberikan no 12 untuk suporter. Tapi yang patut di apresiasi dari menejeman laskar sultan Adam Memberikan sebuah penghargaan untuk suporter. kehadiran pemain ke-12 di stadion adalah elemen penting dalam sebuah pertandingan sepakbola.

Bangga menjadi bagian Keluarga Besar Martapura FC, Jadilah suporter yg berguna bagi tim kesayangan anda :) Forza Martapura FC!!!