20 Apr 2016

MARTAPURA FC, PESONA TIM KASTA KEDUA DARI SELATAN PULAU BORNEO

Martapura Football Club (MFC), perlahan namun pasti muncul sebagai kekuatan lain dari Provinsi Kalimantan Selatan. Klub yang berada di selatan Pulau kalimantan ini mampu menunjukkan eksistensinya hingga mampu menembus Divisi Utama.

Dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat menjadi faktor utama kesuksesan Martapura memililiki klub kasta kedua di Tanah Air. Besarnya dukungan itu bisa dilihat dengan berdirinya Stadion Demang Lehman(SDL) yang menjadi markas tim berjulukan Laskar Sultan Adam.

Stadion Demang Lehman sangat representatif untuk menggelar pertandingan skala nasional. Rumput lapangan yang bagus, serta pendukung lainnya yang sangat terawat menjadi identitas kekuatan sepak bola Martapura.
Kehadiran Stadion Demang Lehman mampu menarik tim-tim besar Indonesia Super League (ISL) untuk menggelar pertandingan uji coba seperti yang dilakukan Persiba Balikpapan,Arema.

Kekaguman terhadap fasilitas stadion yang dimiliki Martapura Fc itu pernah dilontarkan asisten pelatih Arema Joko Susilo. Menurut Joko dengan kondisi stadion yang bagus dan layak, sangat pas jika tim tim besar berujicoba dengan Martapura fc.
Bahkan Selama dua musim Ps Barito Putera menggunakan Stadion Demang Lehman Sebagai Hombase selama mengarungi Indonesia Super League(ISL).

Di balik kesuksesan Martapura FC dan keberadaan Stadion Demang Lehman yang menarik minat klub ISL untuk datang, tentu ada sosok yang juga berpengaruh besar. Sosok itu adalah Ketua Umum MFC Muhammad Hilman yang selalu mendampingi timnya saat berlaga.
"Dengan kemampuan kami dan fasilitas yang ada saat ini, sangat pantas jika kami berada di kompetisi ISL," katanya

"Kami tidak takut bersaing dengan Barito. Malah, akan lebih bagus jika Kalimantan Selatan memiliki dua tim di ISL. Karena Kalimantan Timur saja memiliki beberapa tim di ISL, kenapa Kalimantan Selatan tidak bisa," ia menambahkan.

Namun demikian, ambisi Martapura FC untuk lolos ke ISL saat ini harus dipendam lebih dahulu. Sebabnya, tidak lain kondisi sepak bola di Indonesia yang masih mati suri imbas dari sanksi FIFA pada 30 Mei 2015.

Kendati ambisi bermain di kompetisi kasta tertinggi sudah ditunda, MFC tetap antusias menyambut Indonesia Soccer Championship (ISC) B yang rencananya berlangsung, April 2016.

MFC terus berbenah agar meraih hasil optimal dalam turnamen jangka panjang kali ini. Karena sejak PSSI di bekukan FIFA akibat intervensi pemerintah, MFC tidak membubarkan tim, Tim tetap melakukan latihan karena sebagian besar pemain MFC adalah putra daerah jadi kami tidak sulit untuk mengumpulkan pemain tinggal menambah bebera pemain luar saja,kata Ami said Manajer MFC"

Kami mungkin akan melakukan beberapa uji coba. Kalau soal tim dan evaluasi pemain, kita lihat saja perkembangannya dari laga uji coba itu. Yang jelas kami siap berlaga di ISC B nanti, ujar Pelatih MFC Frans Sinatra huwae.

SAVE OUR LOCAL TEAM !!!!

ONE TICKET ONE GAME !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar