30 Jan 2014

MENTALITA ULTRAS

Seorang Ultras sejati tidak memiliki nama -hanya teman dekat yang mengetahuinya-. Seorang Ultras sejati tidak dikenal oleh orang lain, kepalanya selalu tertutup oleh “hood”, hidung dan mulutnya selalu ditutup oleh syal. Seorang Ultras sejati tidak mengikuti mode dan hal teranyar lainnya. Saat seorang Ultra berjalan dikeramaian, kendati tanpa logo supporter, dia akan mudah dikenal orang lain.

Seorang Ultras sejati hanya menyerang jika diserang dan akan menolong jika diperlukan. Seorang Ultras sejati tidak akan berhenti kendati tiba di rumah dan membuka syalnya. Ultras Sejati akan selalu bertarung tujuh hari dalam seminggu.

Ultra tua akan memimpin dan memberikan contoh kepada yang muda. Ultras muda harus memberikan rasa hormat kepada yang tua. Ultras muda akan merasa bangga jika berdiri berdampingan dengan yang tua, mereka akan belajar dari kritikan si tua. Yang muda akan bersemangat jika mendapat jabatan tangan erat dari yang tua.

Saat orang normal melihat tingkah laku Ultras, mereka tidak akan mengerti, tetapi Ultras memang tidak ingin dimengerti atau menjelaskan arti keberadaan mereka. Setiap Ultras berbeda; ada yang mengenakan logo supporter atau tim ada juga yang tidak pernah menggunakan keduanya. Ada yang bepergian dalam sebuah kelompok ada yang pergi secara individu.



Kendati berbeda, satu hal yang membuat mereka bersatu adalah kecintaan terhadap klub, hasrat mereka untuk berdiri selama 90 menit tidak peduli hujan atau dingin. Mereka bersatu dan menghangatkan diri dengan teriakan keras dan serempak, bersatu kendati tertidur setengah mabuk di sebuah kereta atau bis yang membawa mereka pada pertandingan tandang, bersatu karena konvoi di pusat kota tim lawan, bersatu karena berbagi sedikit makanan setelah berjam-jam menahan rasa lapar, bersatu karena berbagi sebatang rokok, bersatu karena berpenampilan sama, bersatu karena idealisme, bersatu karena memiliki MENTALITAS yang sama.

Semua hal diatas menyatukan kami sekaligus menjauhkan kami dari bagian dunia yang lain; dari orang tua yang khawatir, dari sepupu yang bodoh, dari teman sekolah atau rekan kerja, dari guru atau bos yang tidak memiliki rasa toleransi. Ultras tidak pernah melakukan vandalisme atau kekerasan tanpa alasan. Ini hanya cara untuk bertahan dari hidup yang sudah terkena krisis masalah sosial, acara televisi yang bodoh, disko yang terus menerus menarik anak muda dan terpenting tindakan represif yang tidak dapat dibenarkan (polisi dan federasi).

Menjadi Ultra adalah seperti ini dan masih banyak lainnya seperti emosi dan hasrat yang tidak dapat dijelaskan kepada orang lain yang tidak mau mengerti atau kepada orang yang biasa memutar kepala dan melanjutkan hidup di balik kaca, orang yang tidak memilik cukup NYALI untuk menghancurkan kaca dan memasuki DUNIA KITA!

3 Jan 2014

#BURN YOUR SPIRIT

Ultras bukan hanya sebuah nama
Ultras tidak haus akan kekuasaan
Kami berdiri disini Dengan hati
Pasti tubuh ini bisa mati, tapi
semangat ini akan tetap seperti api
Kami tidak ingin punya musuh
semua punya hak untuk mengeluarkan
pendapat
Kami tetap ingin di jalur yang benar
Tidak MENCLA-MENCLE,
bukan hanya omong kosong...
Silahkan kau usik KAMI...
akan kami balas dengan Kreativitas kami..
Tunggu Kami kembali...

#003_MONSTER