saat ini banyak team team yg ada bermasalah dalam keuangan tIm.
mari kita sedikit ambil perbandingan dgn team2 yg sukses mengelola klub secara profesional.kesadaran pendukung team2 yg ada di eropa,baik dari kalangan pejabat.pengusaha,warga kota,dan juga supporternya,mereka benar2 mensupport team kotanya.membeli tiket pertandingan,jersey team.pernak pernik,yang berbau teamnya.
nah kalau di INDONESIA sudah menjadi RAHASIA UMUM,banyak yg nonton ke stadion itu secara gratis,praktek2 kecurangan di pintu masuk,budaya ini harus dirobah,jika ingin team kota kita menjadi team yg profesional.
budaya2 ini berkembang di saat team2 yg ada menggunakan dana APBD.
di saat pemerintah dan PSSI melarang penggunaan dana apbd,banyak team2 yg bermasalah dengan keuangan team. uang yg di harapkan cuma dari sponsor dan tiket masuk.
sementara uang dari tiket masuk tsb,jangankan tuk membantu team,tuk insentif panitia dan perangkat pertandingan saja kadangkala masih kurang.penonton yg di stadion dengan tiket yg terjual tdk berimbang,
di sebabkan:
*masuk mengandalkan ORDA (orang dalam)
*membayar di bawah harga yg di tentukan.
*tiket masuk yg tdk di sobek dan di jual lagi.
*main mata dengan penjaga pintu
*dan cara2 lainnya,
praktek2 seperti ini sering di temukan di setiap stadion penyelenggara event sepakbola di indonesia.
marilah kita bersama sama tuk menghapuskan budaya ini, kepada setiap suporter tuk membeli tiket pertandingan,dan sebagian berpendapat haram masuk pintu stadion tanpa ticket.
karna kami menyadari bahwa tuk mendapatkan MILITANSI itu dengan LOYALITAS DAN ROYALITAS.
"MEMBELI TIKET SAMA DENGAN MENGHIDUPI TEAM"
"TDK MEMBELI TIKET (MASUK HARAM) SAMA DENGAN MEMBUNUH TEAM.
#SALAM SUPORTER CERDAS BUKAN SUPORTER PINTAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar